Monday, February 4, 2013

Dunia ternak

Site membahas tentnag dunia peternakan dan hewan, disini tersedia berbagai informasi mengenai jenis-jenis ternak seperti sapi, kambing dan unggas, juga ternak hias lainnya. Disetiap bahasan akan diterangkan juga perbedaan antara tiap-tiap jenis ternak tersebut. Dari jenis ternak juga dijelaskan tentang manajemen pemeliharaan, struktur dan desain kandang, reproduksi ternak serta system pemasaran yang baik.

Kesehatan ternak ditambahkan pada setiap ternak yang dibahas, ini menyangkut jenis dan ciri penyakit serta cara penanganan penyakit ternak tersebut. Keseluruhan dari konten blog berasal dari sudut pandang keilmuan yang pernah dibaca penulis sendiri.

Penulis adalah seorang lususan fakultas peternakan Universitas Andalas Padang, selama ini cukup aktif menulis blog dan artikel mengenai peternakan di beberapa media blog. Untuk menghubungi penulis bisa dilakukan dengan memberi komentar pada tiap artikel yang ingin dipertanyakan, pada komentar tersebut harap cantumkan email agar penulis bisa membalasnya ke email tersebut.

Dunia peternakan di Indonesia mengalami beberapa fase pasang surut, namun kecenderungan trend yang ditunjukkan adalah tren meningkat dari tahun ke tahun, dari sisi bisnis dapat dikatakan peternakan di Indonesia cukup menjanjikan mengingat pangsa pasar yang begitu besar. Penduduk Indonesia hamper lebih dari 200 juta jiwa, setiap jiwa pasti membutuhkan protein hewani dalam kesehariannya. Sedangkan ketersediaan bahan pangan hewani tersebut sampai saat ini masih sangat kurang, ini bisa dilihat dari ketergantungan Indonesia terhadap import bahan pangan asal hewani, seperti daging dan susu.

Untuk itulah maka blog ini hadir untuk memberi pemahaman tentang peluang usaha di dunia peternakan yang sudah selayaknya menjadi primadona dan layak untuk digeluti sebagai bisnis utama. Sektor peternakan selama ini masih tertinggal dari perkembangan sector pertanian di negeri ini walaupun dapat kita lihat sector pertanian yang digelakkan tersebut belum berhasil mewujudkan swasembada pangan di negeri ini.

Terkait dengan swasembada pangan, pemerintah juga mencanangkan adanya program swasembada daging dan ikan di tahun 2014, program ini tidak akan berhasil bila minat masyarakan untuk mencoba bisnis di bidang peternakan masih berskala bisnis sampingan atau sekedar coba-coba. Minat masyarakat haruslah ditingkatkan pada tingkat keseriusan terhadap bisnis peternakan yang lebih maju sehingga mereka dapat menjadikan peternakan sebagai bisnis utama. Dapat kita lihat Negara-negera maju di dunia ini umumnya adalah Negara-negara yang sangat memperhatikan keberhasilan peternakan mereka.

Basis keilmuan tentang peternakan di masyarakat saat ini memang masih sangat kurang, tenaga-tenaga penyuluh yang kompeten bisa dikatakan hamper tidak ada yang mau menjangkau masyarakat secara langsung. Perhatikan saja penyuluh pertanian dan peternakan yang notabene PNS yang digaji oleh Negara, mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka di lingkunagan kantor, padahal sudah seharusnya kantor bagi seorang penyuluh peternakan adalah kandang-kandang ternak yang dimiliki masyarakat. Penyuluh tidak akan ada gunanya bila penyuluh tersebut hanya memahami urusan kantor semata, sebenarnya sudah sangat jelas bahwa para penyuluh peternakan atau pertanian tersebut digaji dari uang rakyat untuk mampu turun langsung ke lapangan. Persentase turun kelapangan bagi mereka sudah seharusnya lebih dari 70% , urusan kantor untuk seorang penyuluh hanyalah sekedar pelaporan.

Di beberapa artikel blog ini juga akan anda temui klasifikasi hewan ternak, klasifikasi tersebut sesuai dengan klasifikasi biologi berdasarkan taksonomi. Ransum-ransum yang ada di blog ini sepenuhnya dapat diterapkan langsung pada manajemen ternak di dunia nyata, karena formula yang kami berikan kebanyakan berdasarkan pengalaman dan sedikit diimbangi dengan teori gizi ternak.

No comments:

Post a Comment